20 Berlalu
Halo, aku.
Malam ini angka satu dalam usiamu akan segera pergi. Sudah terlalu banyak yang terjadi ya selama dua puluh tahun ini, padahal rasanya baru kemarin kita berlarian membawa pistol air di depan rumah Jalan Veteran. Kita yang waktu itu memuntahkan susu rasa stoberi, suka baca Bobo dan nyanyi lagu Bintang Kecil, sekarang akan menginjak umur dewasa.
Hei, anak kecil.
Apa benar kamu akan jadi dewasa?
Mengurus diri saja belum becus, sok-sokan sekali ingin jadi orang dewasa. Kalau bangun tidurmu sudah tak diteriaki lagi, tepat sebelum adzan berkumandang sudah bergelar sejadah dengan mushaf di pelukan, atau masakan rumah semuanya sudah kamu tangani... mungkin bolehlah kamu disebut sudah besar. Ini perkara kewajiban rumah saja masih bertengkar dengan adik-adik. Bagaimana sih?
Hei, anak kecil.
Kamu jangan lupa diri ya!
Ingat-ingat, setiap orang yang pernah hadir dalam hidupmu. Mereka pernah menyumbang doa untuk kebahagiaanmu lho. Jadi kamu nggak boleh sombong, langitkan juga harapan yang sama untuk mereka.
Meski beberapa pernah menyakiti, tapi hati kita akan selalu dikuatkan oleh Yang Maha Kuat, jadi gapapa ya. Jangan ambil hati. Toh, pelajaran setelahnya selalu luar biasa, kan?
Hei, anak kecil.
Besok kamu akan terbangun sebagai anggota kelompok 20-an. Jangan kaget ya dengan perubahan-perubahan perlakuan dari sekitarmu. Pokoknya harus lebih semangat.
Jangan sedih dong.
Ini kan cuma angka-angka saja.
Sesungguhnya umur kita sudah ditetapkan oleh Tuhan sejak dahulu kala, masa di mana jauh sekali dari perkiraan kita.
Jadi, jangan sedih.
Teruslah perbaiki dirimu untuk kita.
Kamu hebat, anak kecil. Melewati semua ini sendirian, menerjang badai menghadang dan melawan ego diri sendiri. Jadi bisa ya? Lanjutkan lagi bahtera kita?
Halo, aku.
Selamat berakhir aku yang dulu.
Selamat datang aku yang baru :)
Komentar
Posting Komentar
Mari tinggalkan jejakmu bila berkenan :)