Lelah
Malam ini aku kembali berpikir; sudah sejauh mana kaki ini melangkah. Kenapa rasanya semakin lelah. Namun jika sedikit saja diri ini lengah, bisa-bisa semua yang kubangun akan goyah, asa yang kuat akan patah, dan hati yang teguh akan pasrah lantas menyerah.
Lama sekali waktu telah berdetak, berlalu detik demi detik. Tanpa sadar, bilangannya terus beranjak banyak. Namun aku, ternyata masih diam saja di tempat. Bersama luka-lukaku yang tak kunjung sembuh. Berpikir, jalan mana yang harus aku tempuh?
Malam ini aku kembali merenung; sudah sejauh mana aku merangkai mimpi. Kenapa rasanya semakin mustahil untuk digapai. Namun sabar tak pernah ada batasnya, begitu pula seharusnya jalan harapan. Istirahat sejenak tak lantas menghapus tekad untuk melanjutkan perjuangan. Justru karena jalan masih terlampau panjang, bakar semangat dengan menatap pada apa yang ada di depan. Serta menetap, pada apa yang diyakini sebagai kebenaran.
Nanti, ketika setengah perjalanan telah dilalui, aku pasti tertawa.
"Lho, ternyata aku bisa ya sampai sini juga?"
Karena aku bisa. Ya, aku bisa.
Jadi jangan kubur semua mimpi itu dengan pikiran-pikiran buruk tentang apa yang belum tentu terjadi. Jika seperempat, setengah, bahkan seluruh jalan telah berhasil ditempuh. Tawa itu pasti bergema lagi dan lagi. Tawa bahagia atas apa yang sudah tercapai. Tawa berbalut syukur yang tiada terkira.
Jadi, bahagialah.
Komentar
Posting Komentar
Mari tinggalkan jejakmu bila berkenan :)