Jejak Juang Langkahku (Part 1)
Assalamu'alaikum!
Hallo, teman-teman! Sudah lama ya, blog ini tidak terisi tulisanku. Huhu, sibuk banget nih. Maklum, naik kelas 9, tugasnya makin berat. Persiapan untuk Ujian Nasional, dan yang pasti .... itu semua hanya alasan. Haha, iya, aku malah kebanyakan online di facebook, twitter, dan ask.fm daripada menelurkan karya baru di sini. Maaf yaa... :D
![]() | |
Hihihi :3 |
Selain itu, aku juga disibukkan sama beberapa lomba. Rata-rata di bidang Sastra. Aku bersyukur banget bisa mendapat kesempatan yang besar untuk menambah pengalaman. Salah satunya, Lomba Cipta Puisi dalam rangkaian Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) kemarin ^_^
Nah, sekarang aku mau berbagi cerita. Supaya pengalamanku tidak hanya bersarang dalam memori, kemudian hilang begitu saja. Enjoy, guys :)
Hulu Sungai Perjalanan
Tahun 2013, tepatnya saat aku duduk di bangku kelas 7 inilah, aku pertama kali dikenalkan dengan FLS2N, Hehe :D Bermula dari tulisan puisi dan ceritaku di diary yang merupakan tugas Bahasa Indonesia, yang kemudian dibaca oleh Bu Minarti (guru Bahasa Indonesia kami). Nah, setelah itu, Bu Minar pun langsung memotivasiku untuk terus berusaha dan mengikuti berbagai lomba.
Kebetulan, beberapa hari setelah itu, ada seleksi FLS2N untuk perwakilan sekolah. Mulanya, aku condong ke Lomba Cerpen sih, hihi. Tapi karena aku pengin mencoba Lomba Cipta Puisi juga, jadi aku ikut dua-duanya, deh :D
Dua hari sebelum lomba, aku diajarin Abi buat puisi. Nah, tema yang dikasih tahu itu, kurang lebih gini: Memperkuat karakter anak bangsa melalui nilai-nila budaya (setia kawan, tolong menolong, gotong royong, dll). Aku udah sempat nanya sih sama Bu Minar dan Bu Herma (guru Bahasa Indonesia juga), ini berarti temanya tentang karakter siswa kan. Dan, aku tenang-tenang aja deh. Jadi, Abi buatlah contoh puisinya. Terus, aku disuruh buat puisi juga, yang fokusnya gak jauh beda dari yang kayak punya Abi, tapi bahasaku sendiri. Pokoknya, aku kerja keras banget. Sampai akhirnya.... Taraa~ Puisinya bisa dibaca di sini. Puisinya aku hapalkan, jadi, pas nulis nanti tinggal menyalinnya. Tapi, murni karyaku kok ^_^
Dan ternyata, lombanya itu satu waktu. Wah, kebayang kan, gimana mau ngaturnya? Mana aku ikut dua lomba lagi. Huhu... T.T Malam sebelum hari H, aku baru kepikiran tentang cerpen. Akhirnya, dengan semangat '45, begadanglah aku menyelesaikan cerpen, sembari menyalinnya ke otak. Hehe, maklum. Anaknya tukang ngaret --"
Besoknya, semua yang mengikuti Lomba Cipta Cerpen dan Puisi, dikumpulkan di Perpustakaan SMP Negeri 2 Tanjungpandan. Perwakilan dari 7B (kelasku waktu itu), kalau nggak salah, aku, Diah Ayu dan Ulwie. DA ikut Puisi kalau Ulwie ikut dua-duanya lho ;)
Lombanya sih santai ya, kita dibagi kertas. Terus disuruh menulis masing-masing. Pertamanya, aku tuang semua kata-kata puitis yang telah kurangkai di kertas. Pas puisi sudah selesai dibuat, aku sama Ulwie izin istirahat. Lapar :D Baru deh, lanjut lagi. Giliran buat cerpen. Dan, ternyata ............. kita berdua paling terakhir :'3
Berhubung waktu itu hari Sabtu, otomatis hari terakhir ya, jadi belum diumumkan tuh. Kami semua menunggu waktu satu minggu hingga hasil jerih payah itu akhirnya diumumkan. Seluruh siswa berbaris sesuai kelas masing-masing.
"Lomba Menyanyi Solo ... Juara 3 ... Juara 2 ... Juara 1 ...."
"Lomba Melukis ... Juara 3 ... Juara 2 ... Juara 1 ...."
"Lomba Mendesain Batik ... Juara 3 ... Juara 2 ... Juara 1 ...." Dan lain-lain. Sampai ke ....
"Lomba Cipta Cerpen ... Juara 3 ... Raufa Syasghghjhjahsja" (Wajar, nama aku sering salah diucapkan) Aku langsung maju ke depan lapangan.Wiih.... gak nyangka banget, tahu, gak! ^_^ Nah, yang dapat Juara 2 itu kakak kelas. Terus, yang jadi Juara 1.... Vivid! :D Setelah penerimaan hadiah, aku balik lagi ke barisan kelasku. Teman-teman satu persatu memberi ucapan selamat. Senaaaaang banget. Padahal, baru tingkat Sekolah, hihi :D
"Lomba Cipta Puisi ... Juara 3 ... Juara 2 ...." Yang dipanggil, maju ke depan lapangan. Aku masih berdebar-debar, meski sedikit pesimis, tapi setidaknya masih ada harapan :) Teman-teman menyemangati aku, Ulwie, dan Diah Ayu. Mereka bilang, diantara kita pasti ada. Dan benar saja. Aku maju lagi untuk kedua kalinya. Kali ini, dengan bangganya, aku memegang amanah untuk mewakili sekolah di Lomba Cipta Puisi. Alhamdulillah.
Hari itu, banyaaaak sekali yang bersuka ria. Terutama kelasku, soalnya, hampir semua yang dilombakan, rata-rata dapat juara, meski gak semua yang dapat juara 1 :D Dan ... perjalananku pun berlanjut.
Semua Baik-baik Saja
Aku dilatih Bu Minar. Kami rasa semuanya berjalan lancar. Tema yang diusung dengan puisi yang kubuat juga termasuk klop. Gak ada sih kepikiran macam-macam. Cuma, kata Bu Minar, jumlah kata pada puisi saat perlombaan itu dinilai juga. Dan puisiku itu lumayan pendek ._. Jadi, aku disuruh buat ulang, dengan topik lain. Akhirnya, puisi "Rintihan Anak Bangsa" pun terlahir ^_^
Puisi itu menceritakan perjuangan anak-anak bangsa, dan juga sindiran terhadap "Penguasa". Bu Minar udah sukaaa banget sama puisinya. Dan yakin banget, bakal dapat juara. Minimal 3 besar :D Dan aku benar-benar berdebar-debar menanti hari perlombaan itu... Bersama Vivid dan yang lainnya...... aku berjuang.. Pasti bisa! Positif terus ^_^
Hari itu, kami rombongan FLS2N dari SMP Negeri 2 Tanjungpandan, pergi ke Gedung Nasional. Mengikuti serangkaian pembukaan dan persiapan. Dan tempat lomba pun dibagi-bagi lagi. Aku dan Vivid, kebagian tempat di SMPN 1 Tanjungpandan :) Untungnya, tak jauh dari Gedung. Kami cukup berjalan kaki, bertiga dengan Bu Minar.
Sekali lagi, aku berpikir positif. Keajaiban datangnya dari Allah. Bismillah! Lomba dimulai setelah juri menjabarkan ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan. Termasuk tema. Aku menulis seperti yang tertera di otakku. Meskipun panjang, aku yakin, aku bisa.
Selesai lomba, dengan banyak berharap dan berdoa, aku keluar ruangan untuk mencari Bu Minar. Kuintip ruangan tempat Vivid lomba. Nampaknya, masih lama. Sambil menunggu, aku duduk-duduk di kursi panjang depan ruangan, bersama Bu Minar dan beberapa guru dari sekolah lain. Ah, entahlah. Aku orangnya pemalu untuk memulai perkenalan duluan. Jadi, tak ada teman baru untuk berbincang :(
Fyuuh~ Selesai juga. Kita bertiga kembali ke Gedung Nasional. Menonton pertunjukan Vocal Group yang waahh banget :D Pokoknya, keren deh, untuk ukuran daerah, hehe.
Tapi Tuhan Tahu yang Terbaik (4T)
Pengumuman lomba hadir beberapa hari kemudian. Bahagia sekali melihat teman-teman yang bisa lolos seleksi kabupaten ini :) Vocal Group, Cipta Cerpen, Musik Tradisional, dll. Inilah awalku. Kegagalan. Tapi aku yakin, Allah sedang merencanakan sesuatu yang lebih besar lagi untukku. Allah sayang padaku. Allah ingin menguji kecintaanku padaNya :)
Saat puisiku ternyata tak lolos, bahkan tak masuk 3 besar sekalipun. Bu Minar sempat kecewa. Aku juga sih :( Soalnya, ternyata alasan aku kalah itu sepele .... salah paham. Temanya, menurut aku dan Bu Minar itu, "budaya" secara menyeluruh. Termasuk budaya sikap dan sifat. Dan, maksud juri itu ... Kebudayaan daerah. Hiks. Padahal, kalau dinilai dari diksi, jumlah kata, dan sebagainya, aku bisa aja masuk ._.
Tapi gak apa-apa. Kegagalan yang pernah terjadi, baiknya dijadikan pelajaran, kan? Begitu pula dengan kegagalan pertamaku pada lomba ini. Karena semuanya juga sudah terjadi dan berlalu. Lagipula, guru yang terbaik itu adalah pengalaman ^_^
Dan aku percaya itu ;)
(Bersambung ...)
Wassalam!
Akhirnya aku ketemu blog' kamu :)
BalasHapusCieehhh.. tulisannya bagus sekaliiiiii ....
hihihi, makasiiiih :D
Hapus