Berceloteh

Saya lemah sekali dalam menentukan sebuah keputusan. Sekali pun pilihannya sudah jelas di depan mata, pertimbangannya akan sangat panjang, ujung-ujungnya saya hanya akan meminta saran orang lain sebagai penentu. Beberapa hal memang saya lakukan sendiri, tiba-tiba, tanpa suruhan atau masukan orang lain. Namun jika pilihan itu sesuatu yang besar, pasti tidak akan mampu seberani itu.

Berbeda dengan detik ini, saya tergerak untuk mengisi ruangan ini dengan sesuatu. Ya, walaupun isinya tak menentu. Hitung-hitung menambah kenangan di akhir tahun 2020. Tahun yang berlangganan berbagai hal tak terduga. Tahun yang meski penuh kehilangan dan rintangan, namun tetap membuka banyak jalan kesempatan.

Aneh.

Saya jadi bingung sekali, mengapa saya terlalu banyak bicara bahkan ketika tak ada yang mampu mendengarkan ocehan saya? Apa kamu berkenan mendengarkan?

Baiklah.

Namun sayangnya, saya kehabisan cerita.

Saya bingung menceritakan kehidupan saya yang mana lagi, terlalu simpang siur dalam kepala. Perlahan memori-memori saya memudar seiring jatah umur yang terus berkurang. Saya takut kehilangan semuanya, menjadikan cerita masa kecil saya sia-sia terlewati tanpa kesan yang bisa dikenang abadi.

Saya ingin kembali mengulang waktu. Bukan untuk mengubahnya, melainkan kembali membayar rindu dengan tubuh kecil itu, bertemu orang-orang baik yang tak lagi ada di dunia, teman-teman yang gemar menjahili saya, atau sekadar menikmati masa-masa sulit saat terpaksa makan satu jenis tumbuhan aneh selama berhari-hari.

Ternyata saya masih bisa bercerita ya? Padahal saya kira sudah lupa. Syukurlah. Memori lama rupanya masih bertahan, meskipun tak seutuh sebelumnya. Semoga saja kapan pun saya berniat memanggilnya kembali ia akan dengan sigap menceritakannya dalam benak saya. Sehingga saya bisa lebih sering berbagi. 

Lain kali, cobalah tanyakan apapun tentang hidup saya. Saya akan dengan senang hati menceritakannya di sini jika kamu mau tahu.

Sekian untuk hari ini,

sudah malam, waktunya tidur ;)